Ranting Cemara Tumbuh di Paru-Paru Manusia
Selasa, 14 April 2009 | 22:40 WIB
TEMPO Interaktif, Moskow: Dokter bedah di Kota Izhevsk, Rusia, terkejut dengan ranting pohon cemara setinggi 5 sentimeter yang tumbuh di dalam paru-paru seorang pasien. Pasien bernama Artyom Sidorkin. 28 tahun, sebelumnya mengeluh kesakitan di dada dan mengalami batuk berdarah.
Menurut berita yang dilansir harian Komsomolskaya Pravda, Senin (13/4), Sidorkin datang ke sebuah rumah sakit di Kota Izhevsk di Rusia tengah pekan lalu. Dokter memeriksa dada Sidorkin dengan sinar x dan menemukan sesuatu yang diduga tumor di sebelah paru-parunya.
Karena menduga kanker, dokter melakukan biopsi. Namun, ketika dokter memeriksa secara rinci, mereka terkejut melihat jarum-jarum hijau di dalam paru-paru tersebut.
"Saya mengedipkan mata tiga kali. Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Lalu saya memanggil asisten saya untuk melihatnya," ujar Vladimir Kamashev, dokter di Pusat Kanker Udmurtian.
Dahan sepanjang 5 sentimeter tersebut diambil dari tubuh Sidorkin.
"Mereka (dokter) mengatakan kepada saya bahwa batuk berdarah yang saya alami terjadi bukan karena penyakit," ujar Sidorkin.
Menurut dokter, dahan sepanjang 5 sentimeter tersebut yang pasti terlalu besar untuk dihirup atau ditelan. Dokter menduga pasien menghirup benih pohon yang akhirnya tumbuh di dalam tubuhnya.
TEMPO
Selasa, 14 April 2009 | 22:40 WIB
TEMPO Interaktif, Moskow: Dokter bedah di Kota Izhevsk, Rusia, terkejut dengan ranting pohon cemara setinggi 5 sentimeter yang tumbuh di dalam paru-paru seorang pasien. Pasien bernama Artyom Sidorkin. 28 tahun, sebelumnya mengeluh kesakitan di dada dan mengalami batuk berdarah.
Menurut berita yang dilansir harian Komsomolskaya Pravda, Senin (13/4), Sidorkin datang ke sebuah rumah sakit di Kota Izhevsk di Rusia tengah pekan lalu. Dokter memeriksa dada Sidorkin dengan sinar x dan menemukan sesuatu yang diduga tumor di sebelah paru-parunya.
Karena menduga kanker, dokter melakukan biopsi. Namun, ketika dokter memeriksa secara rinci, mereka terkejut melihat jarum-jarum hijau di dalam paru-paru tersebut.
"Saya mengedipkan mata tiga kali. Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Lalu saya memanggil asisten saya untuk melihatnya," ujar Vladimir Kamashev, dokter di Pusat Kanker Udmurtian.
Dahan sepanjang 5 sentimeter tersebut diambil dari tubuh Sidorkin.
"Mereka (dokter) mengatakan kepada saya bahwa batuk berdarah yang saya alami terjadi bukan karena penyakit," ujar Sidorkin.
Menurut dokter, dahan sepanjang 5 sentimeter tersebut yang pasti terlalu besar untuk dihirup atau ditelan. Dokter menduga pasien menghirup benih pohon yang akhirnya tumbuh di dalam tubuhnya.
TEMPO
|
No comments:
Post a Comment