.....sekedar info content blog ini BUKAN MURNI sepenuhnya hasil karya pemilik blog oleh sebab itulah setiap content dari blog ini "dicantumkan" dengan tulisan sumber atau asal kontent blog ini berasal, terimaksih sebelumnya....




.....Informasi Reader Saat ini tampilan Terbaik content blog dapat dinikmati dengan
Opera Browser
Dan IE Browser 7 ke atas



Saturday, April 18, 2009

Tahun 2030, Ikan Terbang Bisa Hilang

Jumat, 3 April 2009 | 17:24 WIB KOMPAS.com —

1740124p.jpg

JAKARTA, Keberadaan ikan terbang dikhawatirkan akan lenyap di perairan Indonesia pada tahun 2030 bila pola pengelolaan ikan tersebut tidak diperbaiki.

"Pengelolaan ikan terbang di Indonesia, sekitar 30 persennya berasal dari Sulawesi Selatan. Kalau tren itu dipertahankan, tahun 2030 tidak ada ikan itu," kata Peneliti Perikanan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Augy Syahailatua, di Jakarta, Jumat (3/4).

Ia mengatakan, besar kemungkinan ikan terbang akan berpindah tempat dari perairan Sulawesi Selatan bila penangkapan ikan terbang terus dilakukan secara besar-besaran. "Kemungkinan ikan terbang akan berpindah tempat. Selain itu, populasinya juga akan berkurang kalau dilakukan penangkapan secara berlebihan. Tetapi, kami akan terus melakukan riset," ujarnya.

Pada tahun 1922 lalu, diperkirakan terdapat 18 jenis ikan terbang di Indonesia. Namun, pada tahun 2004 dan 2005 hanya ditemukan sekitar 13 jenis saja. Sedangkan 5 jenis lainnya tidak diketahui keberadaannya. "Yang 5 jenis itu masih ada atau tidak, sampai sekarang tidak jelas," tuturnya.

 

 

Friday, April 17, 2009

Treadmill Luar Angkasa Diberi Nama Pelawak

Rabu, 15 April 2009 | 21:23 WIB KOMPAS.com —

pelawa.jpg

 

WASHINGTON, Badan antariksa AS (NASA) memberi nama treadmill untuk astronot yang akan dikirim ke stasiun antariksa internasional dengan nama COLBERT. Nama tersebut diambil dari Stephen Colbert, seorang pelawak kenamaan di negeri Paman Sam.

 

Nama Colbert menduduki peringkat teratas dari hasil pooling dan dipilih lebih dari 230.000 kali. COLBERT kini juga kependekan dari Combined Operational Load Bearing External Resistance Treadmill.

 

Selain itu, NASA juga memberi nama modul baru yang akan dikirim ke ISS dengan nama Tranquility sesuai hasil pooling yang sama secara online. Nama tersebut mengingatkan pada misi pendaratan manusia ke Bulan untuk pertama kalinya. Base Tranquility merupakan nama lokasi pendaratan Apollo 11 yang membawa Neil Armstrong dkk.

 

Tranquility akan diluncurkan pada Februari 2010 menggunakan pesawat ulang alik Endeavour. Modul tersebut akan dipakai untuk mendukung sistem kehidupan astronot di stasiun antariksa, seperti memproduksi oksigen dan mendaur ulang urine menjadi air siap minum.

 

Treadmill COLBERT nantinya juga akan ditempatkan di dalam ruangan tersebut meski akan dikirimkan lebih dulu Agustus mendatang.

 

Saat pemberian nama tersebut diumumkan dalam acara "Colbert Report", sang pelawak sempat kecewa. Pasalnya, astronot Sunita Williams mengumumkan lebih dulu Tranquility sebagai nama modul baru yang sebelumnya disebut Node 3.

 

"Tunggu sebentar. Saya diberi tahu bahwa nama saya akan dipakai di luar angkasa. Apakah Anda bilang NASA mengingkari janjinya," kata Colbert. Protes pun terlihat di antara penonton yang menantikan pengumuman tersebut.

 

Suasana cair kembali saat Williams memastikan bahwa nama Colbert dipakai untuk treadmill yang akan dipasang di dalam modul. Pelawak itu pun makin gembira.

 

"Saya kira treadmill lebih baik daripada node. Kamu tahu kenapa? Karena node hanyalah kotak untuk treadmill. Tidak ada orang yang bilang, 'Ma, belikan aku kotak Nike,' bukan. Mereka pasti menginginkan sepatu di dalamnya," canda Colbert.

 

WAH

Sumber : SPACE.COM

 

Robot Cewek dari Jepang Bisa Lenggak-lenggok di Catwalk

Selasa, 17 Maret 2009 | 10:38 WIB  KOMPAS.com —

robot.jpg

TOKYO, Tak lama lagi, robot akan bersaing atau kalau tidak menggantikan model di catwalk. Robot terbaru buatan Jepang ini tidak hanya cantik, tetapi juga bisa berlenggak-lenggok dengan pinggul bergoyang saat berjalan.

 

"Secara teknologi, ia sudah mencapai level tersebut," ujar Hiroshi Hirukawa, salah satu ilmuwan dari National Institute of Advanced Industrial Sciences and Technology, lembaga riset yang didukung penuh dana Pemerintah Jepang. Robot tersebut dipamerkan, Senin (16/3), dalam peragaan busana di Tokyo.

 

Saat berjalan, gerakan-gerakan kaki dan tangannya luwes seperti manusia. Ekspresi wajahnya juga dapat berubah-ubah dari sedih ke senang dengan mengatur gerakan mata dan mulut sesuai perintah.

 

Robot tersebut tampil dengan wajah khas wanita Jepang dengan kulit putih dan rambut hitam lurus sebahu. Tingginya 158 sentimeter dengan berat 58 kilogram. Sementara itu, bagian badannya masih berupa logam berwarna perak.

 

Selain model di catwalk, robot yang diberi nama HRP-4C itu mungkin dapat digunakan pula untuk menggantikan pemandu atau instruktur. Misalnya, pemandu arah di taman kota atau sekadar menggerak-gerakkan badan untuk memberi hiburan pengunjung tempat hiburan.

 

 

Sayang, harganya masih sangat mahal. Platform robot tanpa bagian wajah yang halus berbahan silikon akan dijual dengan harga 20 juta yen atau sekitar Rp 2,4 miliar.

 

Meski demikian, software yang mengatur gerakan robot tersebut akan disumbangkan kepada publik. Para pengembangnya berharap, komunitas robot di saluruh dunia dapat meningkatkan kemampuan robot tersebut dengan cepat.

 

WAH

Sumber : AP

 

Ditemukan, Fosil Daun Purba di Blora Selatan

Selasa, 7 April 2009 | 04:39 WIB KOMPAS -

 

BLORA, Menyusul penemuan fosil gajah purba, Tim Vertebrata Museum Geologi Bandung, Pusat Survei Geologi, Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral kembali menemukan fosil daun purba.

 

Daun itu ditemukan di Dusun Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. ”Berdasarkan temuan-temuan itu, tampaknya kawasan Blora Selatan merupakan savana di zaman Pleistosen yang dilewati Bengawan Solo purba,” kata Ketua Tim Vertebrata Museum Geologi Bandung Iwan Kurniawan, Sabtu (4/4) di Blora.

 

Fosil daun ditemukan di sekitar fosil gajah purba dan tercetak di batu lanau—terbentuk dari proses sedimentasi butiran lempung dan pasir. Dari ukuran daun yang relatif kecil, temuan gajah dan kerbau purba serta kontur sedimentasi di lokasi itu, tim memperkirakan, fosil itu dari zaman Pleistosen, 1.808.000- 11.500 tahun lalu.

 

Kepala Seksi Dokumentasi Museum Geologi Bandung SR Sinung Baskoro mengatakan, kawasan Blora Selatan banyak mengandung endapan teras Bengawan Solo purba yang menyimpan aneka fosil.

 

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blora Suntoyo mengatakan, Pemkab Blora menitipkan fosil itu di Museum Geologi Bandung.

 

Serahkan temuan

 

Seorang warga Kudus, Jawa Tengah, Sutodirono alias Rasimin (60), Minggu (5/4), menyerahkan temuan berupa 6 benda arkeologi, diduga dari abad ke-15, kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus.

 

Temuan itu berupa 3 buah mangkok berdiameter 13, 14, dan 15 sentimeter, ketinggian masing-masing 5 sentimeter. Dua benda lain menyerupai lepek dan sebuah miniatur rumah adat Minangkau.

 

Kepala seksi Sejarah Museum Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Sancaka Dwi Supani mengatakan, ”Untuk menentukan umur, jenis benda, bahan baku pembuatan benda, dan sebagainya, kami akan mengundang tenaga ahli dari Museum Ronggowarsito Jawa Tengah di Semarang,” katanya. Rasimin mengaku benda-benda itu ditemukannya di bekas pertapaan Sunan Kalijogo beberapa tahun lalu. (SUP/HEN)

 

 

Sumber : Kompas Cetak

 

2012, Masa Paling Sakral dan Berbahaya

Senin, 23 Februari 2009 | 09:54 WIB

 

Maria Hartiningsih

tatasurya.jpg

Heboh ramalan tahun 2012 sudah berlangsung lama, tetapi baru meluas sekitar 10 tahun terakhir. Penelitian tentang hal itu dilakukan banyak ahli dari berbagai bidang ilmu dan puluhan buku sudah diterbitkan.

 

Observasi astronomi sangat akurat selama berabad-abad para astronom genius Maya memberi pertanda, tanggal 21/12/2012 akan menjadi kelahiran zaman baru. Masa itu paling sakral sekaligus paling berbahaya dalam sejarah Bumi.

 

Menurut Laurence E Joseph dalam Apocalypse 2012, tanggal 21/12/2012 merupakan titik balik musim dingin tahunan ketika belahan Utara Bumi berada di titik terjauh dari Matahari sehingga siang sangat pendek.

 

Pada tanggal itu, tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya, seperti diyakini bangsa Maya, akan menutupi pemandangan pusat Bimasakti dari Bumi. Para astronom Maya Kuno menganggap titik pusat ini sebagai rahim Bimasakti. Keyakinan itu didukung banyak pembuktian para astronom kontemporer bahwa di situlah tempat terciptanya bintang-bintang galaksi.

 

Saat ini, sejumlah lembaga penelitian ilmiah mengenai atmosfer, ruang angkasa, dan teknologi di Barat menduga ada lubang hitam tepat di pusat itu yang menyedot massa, energi, dan waktu, yang menjadi bahan baku penciptaan bintang masa depan.

 

Untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun, energi yang mengalir ke Bumi dari titik pusat Bimasakti akan sangat terganggu pada 21/12/2012, tepatnya pukul 11.11 malam. Semua itu disebabkan guncangan kecil pada rotasi Bumi.

 

Bangsa Maya yakin, sesingkat apa pun terputusnya pancaran dari pusat galaksi akan merusak keseimbangan mekanisme vital Bumi dan tubuh semua makhluk, termasuk manusia.

 

Memaknai ramalan

 

Ada yang menginterpretasikan 21/12/2012 sebagai ”kiamat”, tetapi banyak pula yang memaknainya secara kontemplatif.

 

Pakar psikologi transpersonal dari AS, Dr Beth Hedva, yang ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, mengibaratkan Ibu Bumi sudah sangat dekat waktunya melahirkan. Proses kelahiran tak hanya diiringi darah dan penderitaan, tetapi juga harapan dan janji.

 

”Selalu terjadi kontraksi,” ujar Beth Hedva. Wujudnya perang, kekejian, dan bencana akibat penghancuran lingkungan dan perusakan atmosfer Bumi—dampak kebencian dan keserakahan manusia—serta bencana yang disebabkan faktor manusia dan nonmanusia.

 

Dalam antologi The Mystery 2012: Predictions, Prophecies & Possibilities (2007), ahli sistem komputer untuk ruang angkasa yang menjembatani ilmu pengetahuan dan spiritualitas, Gregg Braden, menyatakan, yang terpenting bukan apa yang akan terjadi, tetapi bagaimana potensi kolektif muncul dari pemahaman holistik dan kesadaran tentang siapa diri kita di tengah Semesta Raya.

 

Ahli fisika biologi dan ahli kanker pada Organisasi Kesehatan Dunia, Carl Johan Calleman, peneliti Kalender Maya, mengingatkan pada transformasi kesadaran manusia.

 

Robert K Stiler, Direktur Program Kajian Amerika Latin Universitas Stetson di DeLand, Florida, AS, menambahkan, ”Apa pun maknanya, bangsa Maya mengajak kita merengkuh hidup berkualitas dan kesehatan planet Bumi.”

 

Tahun 2012 adalah tahun berjaga dengan menyadari teknologi saja tak menjamin keberlangsungan Bumi. Begitu diingatkan José Argüelles, PhD, ahli Kalender Maya dan pakar sejarah seni dan estetika dari Universitas Chicago.

 

”Kalau kita tidak berjaga, planet Bumi akan hancur secara alamiah karena sekarang sudah jauh dari seimbang,” ia menambahkan. ”Pikiran manusia secara massal dikontrol dan dimanipulasi pemerintah dan institusi-institusi yang menjadi faktor kunci kehidupan modern.”

 

Christine Page, dokter medis, ahli homeopati dan kesehatan holistik, menjelaskan, tanggapan pada zaman baru sangat tergantung pada kemampuan memahami kesalingterkaitan dan menghargai Ibu Bumi. ”Alam dan semua makhluk hidup di Bumi adalah bagian diri kita yang harus diperlakukan penuh martabat, penghargaan, dan cinta,” ujarnya.

 

Jadi, pilihan ada di tangan manusia: membiarkan planet Bumi hancur atau melanjutkan evolusinya. Mari kita renungkan….

 

2100 Bumi Akan Panas Sekali

Kamis, 16 April 2009 | 13:56 WIB KOMPAS.com —

bumi.jpg

 

COLORADO, Ancaman pemanasan global masih dapat dihilangkan dalam jumlah sangat besar jika semua negara memangkas buangan gas rumah kaca, yang memerangkap panas, sampai 70 persen pada abad ini, demikian hasil satu analisis baru.

 

Meskipun temperatur global akan naik, sebagian aspek perubahan iklim yang paling berpotensi menimbulkan bahaya terhadap, termasuk kehilangan besar es laut Kutub Utara dan tanah beku serta kenaikan mencolok permukaan air laut, dapat dihindari.

 

Studi tersebut, yang dipimpin oleh beberapa ilmuwan dari National Center for Atmospheric Research (NCAR), direncanakan disiarkan pekan depan di dalam Geophysical Research Letters. Penelitian itu didanai oleh Department of Energy dan National Science Foundation, penaja NCAR.

 

"Penelitian ini menunjukkan kita tidak lagi dapat menghindari pemanasan mencolok selama abad ini," kata ilmuwan NCAR Warren Washington, pemimpin peneliti tersebut.

 

Temperatur rata-rata global telah bertambah hangat mendekati 1 derajat celsius (hampir 1,8 derajat fahrenheit) sejak era pra-industri. Kebanyakan pemanasan disebabkan oleh buangan gas rumah kaca yang dihasilkan manusia, terutama karbon dioksida.

 

Gas yang memerangkap panas itu telah naik dari tingkat era pra-industri sekitar 284 bagian per juta (ppm) di atmosfer jadi lebih dari 380 ppm hari ini.

 

Sementara penelitian tersebut memperlihatkan bahwa pemanasan tambahan sebesar 1 derajat celsius (1,8 derajat fahrenheit) mungkin menjadi permulaan bagi perubahan iklim yang berbahaya, Uni Eropa telah menyerukan pengurangan dramatis buangan gas karbon dioksida dan gas rumah kaca. Kongres AS juga sedang membahas masalah itu.

 

Guna mengkaji dampak pengurangan semacam itu terhadap iklim di dunia, Washington dan rekannya melakukan kajian superkomputer global dengan menggunakan Community Climate System Model, yang berpusat di NCAR.

 

Mereka berasumsi, tingkat karbon dioksida dapat dipertahankan pada angka 450 ppm pada penghujung abad ini. Jumlah tersebut berasal dari US Climate Change Science Program, yang telah menetapkan 450 ppm sebagai sasaran yang bisa dicapai jika dunia secara cepat menyesuaikan tindakan pelestarian dan teknologi hijau baru guna mengurangi buangan gas secara dramatis.

 

Sebaliknya, buangan gas sekarang berada di jalur menuju tingkat 750 ppm paling lambat pada 2100 jika tak dikendalikan.

 

Hasil tim tersebut memperlihatkan kalau karbon dioksida ditahan pada tingkat 450 ppm, temperatur global akan naik sebesar 0,6 derajat celsius (sekitar 1 derajat fahrenheit) di atas catatan saat ini sampai akhir abad ini.

 

Sebaliknya, studi itu memperlihatkan, temperatur akan naik hampir sebesar empat kali jumlah tersebut, jadi 2,2 derajat celsius (4 derajat fahrenheit) di atas catatan saat ini, kalau buangan gas dibiarkan terus berlanjut di jalurnya saat ini.

 

Menahan tingkat karbon dioksida pada angka 450 ppm akan memiliki dampak lain, demikian perkiraan studi contoh iklim itu.

 

Kenaikan permukaan air laut akibat peningkatan panas karena temperatur air menghangat akan menjadi 14 sentimeter (sekitar 5,5 inci) dan bukan 22 sentimeter (8,7 inci). Kenaikan mencolok permukaan air laut diperkirakan akan terjadi karena pencairan lapisan es dan gletser.

 

Volume es Kutub Utara pada musim panas menyusut sebanyak seperempat dan diperkirakan akan stabil paling lambat pada 2100. Suatu penelitian telah menyatakan, es musim panas akan hilang sama sekali pada abad ini jika buangan gas tetap pada tingkat saat ini.

 

 

Pemanasan Kutub Utara akan berkurang separuhnya sehingga membantu melestarikan populasi ikan dan burung laut serta hewan mamalia laut di wilayah seperti di bagian utara Laut Bering.

 

Perubahan salju regional secara mencolok, termasuk penurunan salju di US Southwest dan peningkatan di US Norhteast serta Kanada, akan berkurang sampai separuh kalau buangan gas dapat dipertahankan pada tingkat 450 ppm.

 

Sistem cuaca itu akan stabil sampai sekitar 2100, dan bukan terus menghangat. Tim penelitian tersebut menggunakan simulasi superkomputer guna membandingkan skenario peristiwa biasa melalui pengurangan dramatis buangan karbon dioksida yang dimulai dalam waktu sekitar satu dasawarsa.

 

Penulis kajian tersebut menegaskan, mereka tidak mengkaji bagaimana pengurangan seperti itu dapat dicapai atau menyarankan kebijakan tertentu.

 

"Tujuan kami ialah menyediakan bagi pembuat kebijakan penelitian yang sesuai sehingga mereka dapat membuat keputusan setelah mendapat keterangan," kata Washington.

 

"Studi ini menyediakan suatu harapan bahwa kita dapat menghindari dampak terburuk perubahan iklim, jika masyarakat dapat mengurangi buangan dalam jumlah besar selama beberapa dasawarsa mendatang dan melanjutkan pengurangan utama sepanjang abad ini."

 

BNJ

Sumber : Antara

 

Lunar Oasis untuk Bertani di Luar Angkasa

Rabu, 15 April 2009 | 23:03 WIB KOMPAS.com –

lunar.jpg

 

WASHINGTON, Meski tak ada oksigen di Bulan, tumbuh-tumbuhan sudah bisa ditanam di sana. Paragon Space Development Corporation telah mengembangkan rumah kaca portabel yang dapat dipakai untuk membudidayakan tanaman di ruang angkasa.

 

Bentuk rumah kaca yang lebih mirip lampu taman itu hanya setinggi 46 centimeter. Tabung kaca bening diperkuat dengan alas berbentuk segitiga dari bahan aluminium. Di dalamnya terdapat media tanam dan nutrisi yang cukup untuk menumbuhkan biji tanaman jenis Brassica, sejenis caisim atau kailan yang berbunga kuning.

 

Miniatur rumah kaca yang didesain untuk mendukung pertanian di luar angkasa itu disebut Lunar Oasis. Uji coba pertamanya ke permukaan Bulan direncanakan tahun 2012 menggunakan pesawat buatan Odyssey Moon Ltd. yang kini masih dikembangkan.

 

"Mendiami Bulan atau Mars kelihatannya masih lama, namun penting untuk melakukan penelitian sejak sekarang," ujar Jane Poynter, presiden Paragon. Apalagi, untuk menciptakan sistem pendukung kehidupan yang efisien dan layak juga membuthkan penelitian lama.

 

 

NASA berambisi mengirimkan kembali manusia ke Bulan pada tahun 2020 dan ke Mars tahun 2030. Jika tanaman bisa dibudidayakan di sana, astronot tak perlu setiap hari makan pasta dan pil. Makan sayur segar pun bisa setiap saat.

 

WAH

Sumber : AFP

 

Suhu Udara di Indonesia Rata-rata Naik

Selasa, 31 Maret 2009 | 16:01 WIB KOMPAS.com —

suhu.jpg

 

JAKARTA, Laju perubahan suhu udara kota-kota di Indonesia menunjukkan kenaikan maksimum lebih dari 1 derajat celsius dalam 10 tahun. Dari analisis data iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang diambil tahun 1983-2003, kenaikan suhu udara per 10 tahun ternyata 0,036 derajat celsius-1,383 derajat celsius.

 

Kenaikan suhu udara terendah tercatat di Kota Sibolga, Sumatera Utara, mencapai 0,036 derajat celsius dari rata-rata 31,52 derajat celsius. Adapun kenaikan suhu udara tertinggi tercatat di Kota Wamena, Papua, mencapai 1,38 derajat celsius dari rata-rata 25,97 derajat celsius.

 

"Data kenaikan temperatur itu tingkat kepercayaannya memang masih beragam," kata Kepala Bidang Analisis Klimatologi dan Kualitas Udara BMKG Soetamto di Jakarta, Senin (30/3).

 

Alasannya, analisis data iklim itu belum memasukkan sistem Mann-Kendall, sebuah sistem untuk memperkuat kebenaran hasil analisis data bertahun-tahun. Meskipun begitu, secara umum tren kenaikan suhu diyakini memang terjadi.

 

"Meskipun belum dengan sistem Mann-Kendall, data iklim memang menunjukkan tren kenaikan," kata Soetamto. Dari 16 kota yang dianalisis, kenaikan suhu dalam 10 tahun di enam kota/lokasi ternyata mencapai di atas 1 derajat celsius.

 

Lokasi itu adalah Pulau Bawean, Jawa Timur (1,15 derajat C); Waingapu, Nusa Tenggara Timur (1,11 derajat C); Kupang, NTT (1,35 derajat C); Jayapura (1,22 derajat C), Wamena (1,38 derajat C), dan Merauke (1,15 derajat C)—ketiganya di Provinsi Papua. Di antara 16 kota/lokasi tersebut, suhu kawasan Pulau Tarempa, Natuna, justru diketahui menurun sekitar -0,26 derajat celsius.

 

Soetamto tidak mengetahui penyebab penurunan suhu di Tarempa atau kenaikan suhu hingga di atas satu derajat di tiga kota di Papua. Penghitungan tersebut didasarkan atas seri data iklim.

 

Sangat tinggi

 

Kepala Laboratorium Klimatologi Departemen Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Rizaldi Boer mengatakan, kenaikan 1 derajat celsius dalam sepuluh tahun sangatlah tinggi. "Harus dilihat dulu titik-titik pemantauannya dan sumber panasnya dari mana saja," katanya.

 

Menurut Panel Ahli Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), jika terjadi kenaikan suhu hingga 2 derajat celsius—dari suhu tahun 1990—pada tahun 2050 kondisi akan sangat sulit dikendalikan. Karena itu, satu-satunya jalan yang dapat dilakukan adalah harus memperlambat kenaikan suhu.

 

Menurut Rizaldi, kenaikan suhu udara tidak hanya disebabkan oleh sinar matahari atau kenaikan konsentrasi gas rumah kaca. Ada faktor aktivitas industri, transportasi, dan populasi.

 

Ketiganya faktor yang terkait dengan aktivitas manusia (antroposentris). Aktivitas industri sejak abad ke-16 selama ini diyakini sebagai pemicu awal emisi karbon—salah satu gas rumah kaca yang memerangkap panas bumi.

 

Berdasarkan hal itu, suhu di kawasan perkotaan dipastikan akan lebih cepat panas daripada daerah kawasan pinggiran atau kawasan dengan vegetasi rapat.

 

"Suhu rata-rata udara jadi minus, itu mungkin saja. Misalnya, ada penyerap panas seperti hutan di kawasan yang dulunya tidak ada hutannya," katanya.

 

Dampak perubahan

 

Saat ini secara global diyakini, perubahan temperatur akan berdampak negatif pada banyak hal. Sejumlah penyakit akan mewabah dalam skala luas, cuaca semakin sulit diprediksi, intensitas badai dan puting beliung akan meningkat, terjadinya penggurunan, terjadi kenaikan permukaan laut, hingga munculnya ancaman ketahanan pangan akibat pola tanam yang berubah-ubah.

 

Saat ini musim kemarau di Indonesia semakin panjang, sedangkan musim hujan kian pendek. Namun, intensitas hujannya tinggi yang berakibat banyak kejadian banjir dan tanah longsor.

 

"Temperatur meningkat, dampak negatifnya banyak," kata Rizaldi Boer.

 

Sektor pertanian kesulitan dengan iklim yang berubah. Musim tanam mengalami pergeseran. Ada yang bergeser maju, tetapi ada pula yang justru mundur. Peta pertanian kini sedang mengalami perubahan.

 

Ketersediaan air pada saat musim hujan (5 bulan) sebanyak 80 persen dari kebutuhan nasional, sedangkan pada saat kemarau (7 bulan) hanya 20 persen dari kebutuhan.

 

Keadaan itu diperburuk oleh kondisi irigasi dan daerah aliran sungai. Data Badan Penelitian dan Pembangunan Departemen Pertanian menunjukkan, sebesar 25 persen jaringan irigasi tidak berfungsi optimal. (GSA)

 

Jembatan Es Antartika Patah

Senin, 6 April 2009 | 05:31 WIB KOMPAS.com

3211243p.jpg

LONDON, -Sebuah jembatan es di Antartika yang menahan lapisan es sebesar wilayah Jamaika patah, dan ini memperbesar kekhawatiran soal dampak pemanasan global.

 

Ada indikasi baru bahwa lempengan hamparan es itu mungkin akan segera terlepas dari Antarktika. Gambar-gambar satelit terbaru dari Badan Angkasa Eropa (ESA) menunjukkan bahwa salah satu jembatan es yang menghubungkan lempeng Wilksin dengan dua pulau yang berdampingan telah runtuh.

 

Para ilmuwan mengatakan, pemanasan global menyebab ambruknya jembatan es tersebut. Lempeng itu telah mengalami penyusutan sejak tahun 1990-an, tapi ini kali pertama kehilangan salah satu penghubung yang menahannya tetap di tempat.

 

Survei Kutub Selatan Inggris (British Antarctic Survey) menyatakan, enam lapisan es di bagian yang sama benua itu telah hilang. Sebuah foto satelit ESA menunjukkan gunung-gunung es baru tercipta yang mengapung di laut di belahan barat semenanjung Antarktika yang menonjol dari benua itu ke arah ujung selatan Amerika Selatan.

 

"Sangat mencengangkan bagaiman es itu pecah," kata David Vaughan, glasiologis pada British Antarctic Survey, seperti dikutip kantor berita Reuters. "Dua hari lalu, dia masih utuh. Kami menunggu lama untuk melihat ini," tambah Vaughan.

 

Profesor Vaughan berdiri di atas jembatan es itu bulan Januari untuk menempatkan pelacak GPS untuk memantau pergerakan. Meski patahan itu tidak memengaruhi permukaan laut, ini memperbesar kekhawatiran soal dampak perubahan iklim di bagian Antarktika tersebut.

 

Menurut ilmuwan, Semenanjung Antarktika telah mengalami pemanasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam masa 50 tahun terakhir. Beberapa lapisan es menyusut dalam 30 tahun terakhir, enam dari jumlah itu ambruk total.

 

Orgasme Saat Melahirkan

Kamis, 19 Maret 2009 | 23:27 WIB - KOMPAS.com –

org.jpg

 

Napas berat dengan sedikit erangan biasanya menjadi tanda adanya nyeri dan kondisi capai. Namun, sejumlah wanita muda menyebutkan ini mereka alami bukan karena kelelahan, melainkan akibat mengalami orgasme saat melahirkan.

 

"Ini, seperti istilah kami, rahasia yang selama ini tersembunyi," jelas Debra Pascali Bonaro, ahli kandungan dari Amerika yang sudah 26 tahun membantu persalinan para ibu muda.

 

Dan untuk membuktikan hal ini nyata, Debra membuat sebuah film dokumenter dari para wanita ini saat melahirkan. Mereka mengeluarkan erangan dengan napas terengah apalagi saat pasangannya mencium dan memberi perhatian lebih.

 

"Melahirkan lebih merupakan pengalaman yang dapat dinikmati daripada dianggap sebagai beban." jelas Debra.

 

Seorang ibu muda warga Amerika, Amber Hartnell (29), yang membintangi beberapa film kontroversial pernah difilm saat melahirkan bayi laki-lakinya di sebuah kolam.

 

Dia gambarkan pengalaman ini. Katanya, "Tiba-tiba orgasme langsung aku rasakan saat bayi tergelontor hendak keluar tapi masuk lagi. Tubuhku terasa seperti berputar dan terpilin. Aku tertawa sambil menangis."

 

Seorang ahli yang diinterview dalam film itu mengatakan bahwa sebenarnya saat-saat melahirkan adalah saat yang menyenangkan karena hormon oksitosin, penimbul rasa nikmat, dikeluarkan dari tubuh. Keadaan ini dikombinasi dengan adanya stimulasi dari sang bayi pada G-spot sang ibu hingga teriakan keras berbunyi "Oooowww" bakal terlontar.

 

Sheila Kitzinger, ahli kandungan dari Inggris mengatakan bahwa sudah ratusan kali wanita yang mengalami orgasme saat melahirkan dia temui.

 

Hanya saja, Sheila mengingatkan agar pengalaman ekstasis ini jangan sampai menimbulkan tekanan. "Jangan sampai sang ibu atau bidan berpikir bahwa mereka gagal karena tidak mengalami orgasme."

 

Pijat Erotik Bikin Seks Makin Nikmat

Jumat, 27 Maret 2009 | 22:47 WIB KOMPAS.com –

224408p.jpg

 

Joel D. Block dalam bukunya, Secret of Better Sex, mengatakan bahwa pijat adalah salah satu foreplay yang cukup banyak digemari. Selain membuat rileks karena peredaran darah lancar, pijat membuat seks menjadi lebih nikmat rasanya.

 

1. Gunakan sedikit minyak bayi atau lotion. Tuangkan di tangan Anda. Pijatlah pasangan Anda dengan lembut di seluruh tubuhnya. Mulailah dari punggung.

2. Gunakan rambut, mulut, dan payudara Anda untuk memijat tubuh pasangan.

3. Pijatlah bagian bokong dan akhiri dengan sentuhan ringan pada sela di antara bokong. Mintalah ia untuk berputar.

4. Dengan satu tangan memijat di bagian depan tubuh pasangan Anda, telapak tangan yang satunya mulai memijat payudara atau dada. Pijat kedua payudara atau dada.

5. Lakukan “perjalanan” singkat menaiki dan menuruni tubuh pasangan Anda di antara genital dan payudara.

6. Pisahkan tungkai pasangan Anda. Pijat paha bagian dalam. Bergerak ke abdomen/perut dan kembali ke paha bagian dalam. Raba genital dengan satu tangan sementara tangan satunya memijat abdomen, dada, atau paha. Tingkat gairah dan rangsangan yang dialami pasangan Anda menentukan berapa jauh Anda melakukan pijat genital.

Selamat mencoba!

 

Sunat Lindungi Pria dari PMS

 

images-image_popup-pr7_circumcision.jpg

 

LOS ANGELES, Sunat tak hanya melindungi kita dari HIV, melainkan juga mencegah tertular penyakit menular seksual (PMS). Demikian hasil temuan baru para ilmuwan.

 

Dikatakan, sunat pada pria dapat mengurangi risiko infeksi virus HPV atau human papillomavirus hingga 35 persen dan herpes 28 persen. Meski begitu, para ilmuwan menegaskan, sunat tetap tidak berpengaruh pada penyakit seperti syphilis.

 

Penelitian besar di tiga negara Afrika termasuk Uganda sebelumnya menunjukkan bahwa sunat mengurangi risiko terinfeksi virus AIDS hingga 60 persen. Penelitian baru dari Uganda selanjutnya menyatakan bahwa sunat juga melindungi pria dari tiga jenis PMS lain. Temuan ini dipublikasikan di Jurnal Kedokteran New England.

 

"Sekarang benar-benar terbukti bahwa sunat mempunyai arti penting bagi pencegahan dan harus disosialisasikan lebih luas," jelas Matthew Golde dan Judith Wasserheit dari Universitas Washington.

 

Menurut survei National Center for Health Statistics, di seluruh dunia, hanya 30 persen pria yang disunat, terbanyak ada di Amerika Serikat. Sebanyak 79 persen pria disunat di negeri Paman Sam ini. Para ilmuwan selanjutnya berencana akan meneliti apakah sunat juga bisa mengurangi penyebaran HPV pada wanita.

 

 

Terapi Testosteron Bikin Pria Kembali Muda

Jumat, 9 Januari 2009 | 02:58 WIB -kompas

maco.jpg

PROSES penuaan memang tidak dapat dihindari. Terdapat kemunduran progresif pada fungsi tubuh seiring bertambahnya usia. Pergerakan makin melambat. Ini terjadi karena waktu dan usia yang terus berjalan dan tidak bisa diulang kembali. Proses penuaan tentu memberi pengaruh cukup berbarti pada kehidupan dan aktivitas setiap manusia. Semakin tua, semakin mudah terkena penyakit dan sulit beraktivitas.

 

Diperkirakan 40% dari pria yang berusia 40 tahun ke atas akan mengalami kelesuan, kurangnya konsentrasi, mood berubah-ubah, lekas marah, bahkan depresi dan bekurangnya kekuatan otot, stamina atau kehilangan libido atau sulit mempertahankan ereksi. Ini semua merupakan gejala-gejala SLOH atau symptomatic late-onset hypogonadism.

 

Meski demikian, gejala dan tanda-tanda klinis yang berhubungan dengan hypogonadism, tidak selalu semata disebabkan oleh hypogonadism. Karena hormon juga berkurang seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan hormon lainnya juga berperan dalam mengakibatkan terjadinya SLOH. Efek dari hypogonadism ini pun mempengaruhi kualitas hidup ketika usia bertambah dan produksi hormon turun.

 

Lalu mengapa banyak dokter menilik penggantian testosterone untuk mengatasi SLOH? Karena hypogonadism berdampak pada kualitas hidup. Beberapa penelitian menyebutkan area yang paling terpengaruh dengan terjadinya SLOH adalah berkurangnya energi dan performa seksual. Beberapa survei juga menunjukkan hypogonadism mempengaruhi daya ingat, energi, kekuatan fisik dan kegiatan seksual. Penggantian testosterone juga dapat memberikan keuntungan yang berkaitan dengan rendahnya risiko terkena kanker prostat, penyakit jantung, osteoporosis dan keretakan pada tulang.

 

Setiap pria tahu bahwa kita mengalami penurunan pada saat menua. Bisa jadi SLOH. Kira-kira 50% pria mengalami gejala-gejala ini pada usia 55 tahun. Namun hypogonadism pada pria ini kerap tidak dialporkan dan didiagnosa lebih lanjut. Awal baik yang dapat dilakukan para pria yang mulai merasa stamina adalah dengan mengenali gejala-gejala SLOH. Sehingga pemeriksaan tingkat testosterone pun dapat dilakukan untuk mendapatkan diagnosa pasti. Perawatan yang dilakukan pun dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan. Terapi testosterone tentu patut untuk dipertimbangkan agar SLOH tidak menyebabkan kualitas hidup dan stamina menurun.

 

Suntik Testosteron Bikin Pria Jadi Macho

Kamis, 17 Juli 2008 | 19:38 WIB- Kompas

maco.jpg

JAKARTA, KAMIS - Program edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mendeteksi adanya penurunan hormon testosteron sejak dini perlu terus dilakukan. Oleh karena, disfungsi testosteron yang tidak segera ditanggulangi bisa menimbulkan sindroma metabolik yang mengarah pada diabetes dan penyakit jantung.

 

Menurut pakar andrologi Nugroho Setiawan, dalam dialog terbuka yang diprakarsai Bayer Schering Pharma bertema Restore The Man with Testosterone , Kamis (17/7), di Jakarta, hormon testosteron merupakan hormon yang sangat penting bagi pertumbuhan pria.

 

Hormon inilah yang memicu pertumbuhan tulang, otot, rambut dan gairah seksual. Namun, sejalan dengan usia, hormon ini akan berkurang stiap tahun setelah pria mencapai usia 40 tahun. "Kondisi ini juga disebut sindrom penurunan testosteron," ujarnya menegaskan .

 

Sejumlah gejala sindrom penurunan testosteron meliputi kelelahan, penurunan massa otot, penurunan daya ingat dan penurunan gairah seksual. Kondisi ini seringkali diabaikan orang awam akibat kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai sindrom penurunan testosteron. "Hal ini membuat para pria berupaya mengobati sendiri penyakit ini dengan produk yang dijual bebas, tanpa mempertimbangkan bantuan yang ahli di bidangnya," kata Nugroho.

 

Gaya hidup pria masa kini turut memicu kasus penurunan hormon testosteron pada usia muda. Selain konsumsi alkohol yang tinggi, pola makan tidak sehat dan kurang olahraga merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko sindrom penurunan testosteron. Ironisnya, gaya hidup seperti itulah yang dianut pria moderen saat ini, ujarnya menambahkan.

 

Medical Expert Primary Care dan Specialized Therapeutics PT Bayer Indonesia David Laksono Sigit menambahkan, sindrom penurunan testosteron dan disfungsi ereksi merupakan masalah yang sering ditemukan pada pria di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu terapi untuk mengatasi masalah itu adalah, injeksi testosterone undecanoate dan vardenafil.

 

Injeksi ini memungkinkan tercapainya kadar testosteron yang stabil dan konstan bagi tubuh untuk jangka waktu lama dengan dosis empat kali dalam setahun. Hasil penelitian membuktikan, injeksi testosterone undecanoate mampu meningkatkan gairah seksual dan memperbaiki fungsi seksual pada pria, meningkatkan massa dan kekuatan otot, mengurangi lemak tubuh dan bisa meningkatkan rasa percaya diri pria. Pria kembali jadi macho.

 

Selain itu, ada terapi oral yang merupakan solusi cepat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Sebelum menjalani terapi, penderita disfungsi testosteron harus menjalani pemeriksaan medis. Jika ternyata menderita kanker prostat, maka terapi yang dilakukan bisa menimbulkan kontraindikasi sehingga sebaiknya tidak dilakukan, kata Nugroho menjelaskan.

 

Suntik Faktor VIII Selamatkan Penderita Hemofilia

Kamis, 16 April 2009 | 21:46 WIB- KOMPAS.com -

Laporan wartawan KOMPAS Evy Rachmawati

hemofili.jpg

 

JAKARTA, Saat ini pedarahan pada penderita Hemofilia dapat dicegah dengan menyuntikkan faktor pembeku yang hilang seperti faktor VIII.

 

Perdarahan bisa berakibat fatal pada penderita hemofilia, kelainan darah genetik. Hal ini mengakibatkan banyak orang tua anak penderita hemofilia cenderung membatasi ruang gerak anak, sehingga bisa menghambat tumbuh kembang anak mereka.

 

Demikian diungkap dr Djajadiman Gatot dari Divisi Hematologi-Onkologi Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam seminar sebagai rangkaian Hari Hemofilia Sedunia, di Hotel Intercontinental, Jakarta Kamis (16/4).

 

Djajadiman menjelaskan, hemofilia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya di mana protein yang diperlukan untuk membentuk pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat sedikit. Hemofilia A, jenis hemofilia paling umum, terjadi karena kekurangan atau sangat sedikitnya protein pembekuan darah atau faktor VIII.

 

Saat penderita hemofilia berdarah, mereka tidak mengalami pendarahan lebih cepat dari normal. Namun mereka mengalaminya dalam waktu lebih lama. Tingkat keparahan individu tergantung pada jumlah faktor pembekuan darah yang terdapat dalam darah mereka.

 

Para penderita hemofilia berat biasanya lebih sering mengalami perdarahan pada sendi mereka. Pendarahan sering terjadi secara spontan, artinya pendarahan terjadi tanpa sebab jelas. Adapun penderita tingkat ringan biasanya hanya mengalami pendarahan setelah ope rasi atau mengalami luka besar.

 

Sebagian besar terjadi pada sendi terutama lutut, pergelangan dan siku. Perdarahan berulang terjadi karena tidak adanya terapi yang tepat dan dapat merusak tulang rawan dan tulang pada sendi yang menyebabkan arthritis dan kec acatan. Bahkan, beberapa jenis pendarahan mengancam nyawa dan butuh terapi cepat meliputi pendarahan dalam kepala, kerongkongan dan usus.

 

Meski tidak bisa disembuhkan, perkembangan pengobatan hemofilia maju pesat. Berbagai terapi dasar untuk hemofilia A meliputi penggantian faktor VIII melalui seluruh darah lengkap dan plasma, tetapi tidak semua terapi efektif, butuh terapi di rumah sakit, dan menyebabkan transmisi patogen yang dapat hidup dalam darah.

 

Fungsi Otak Merosot Mulai Usia 27 Tahun

Minggu, 5 April 2009 | 10:15 WIB - KOMPAS.com -

funsi otak.jpg

KEMEROSOTAN fungsi mental seringkali dipandang sebagai masalah usia lanjut, tapi aspek tertentu fungsi otak sesungguhnya mengawali kemerosotannya pada usia sangat masih muda.

   

Satu studi baru, yang dilakukan dengan menelusuri lebih dari 2.000 orang dewasa sehat yang berusia antara 18 dan 60 tahun, mendapati, fungsi mental tertentu --termasuk ukuran pemikiran abstrak, kecepatan mental dan penyelesaian masalah-- mulai tumpul saat seseorang berusia 27 tahun.

   

Sementara itu, celah di dalam ingatan biasanya mulai nyata saat usia seseorang mencapai 37 tahun. Sebaliknya, petunjuk mengenai pengetahuan yang dikumpulkan seseorang --seperti penampilan saat ujicoba kosa kata dan pengetahuan umum-- tetap meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, demikian temuan yang disiarkan di dalam jurnal "Neurobiology of Agung", sebagaimana dikutip kantor berita resmi China, Xinhua.

   

Hasil tersebut tak berarti bahwa orang muda yang dewasa perlu mulai mengkhawatirkan ingatan mereka. Kebanyakan ingatan manusia berfungsi pada tingkat tinggi bahkan dalam hidup mereka selanjutnya, kata peneliti yang bernama Timothy A. Salthouse, profesor psikologi di "University of Vierginia di Charlottesville".

   

"Pola ini menunjukkan beberapa jenis keluwesan mental menurun relatif dini pada usia dewasa, tapi seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang, dan keefektifan untuk menyatukannya dengan kemampuan seseorang, mungkin meningkat sepanjang usia dewasa, jika tak ada penyakit kejiwaan yang menyerang," kata Salthouse dalam siaran pers dari universitas itu.

   

Studi tersebut mencakup orang dewasa yang sehat dan terdidik yang mengikuti pemeriksaan ingatan standard, pemahaman dan persepsi awal, dan pada tahap tertentu selama tujuh tahun berikutnya.

   

Tes tersebut dirancang guna mendeteksi perubahan halus pada fungsi mental, dan melibatkan penyelesaian teka-teki, mengingat kata dan perincian dari cerita, dan pengenalan pola pada tumpukan huruf dan lambang.

   

Secara umum, Salthouse dan rekannya mendapati bahwa aspek tertentu daya kognitif biasanya mulai merosot saat orang memasuki akhir usia 20-an sampai 30-an.

   

Temuan tersebut memberi pengertian mengenai perubahan normal yang berhubungan dengan usia pada fungsi mental, yang dapat membantu dalam memahami proses hilang ingatan, kata para peneliti itu.

   

"Dengan mengikuti perkembangan orang dari waktu ke waktu," kata Salthouse, "kami dapat mendalami perubahan kognitif, dan mungkin menemukan cara guna meringankan atau memperlambat laju penurunan tersebut."

   

"Dan dengan lebih memahami proses ketidak-seimbangan kognitif," katanya, "kami mungkin dapat dengan lebih baik meramalkan serangan dementia seperti penyakit Alzheimer," katanya.

   

Para peneliti itu saat ini menganalisis gaya hidup dan kesehatan peserta studi guna melihat faktor yang mungkin mempengaruhi perubahan daya kognitif yang berkaitan dengan usia.

 

ABI

Sumber : Ant